Langsung ke konten utama

Sejarah Regresi

Sebenarnya istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Dalam artikelnya berjudul Family Likeness in Stature (1886), Galton menyebutkan bahwa, tinggi rata-rata badan anak yang lahir ternyata akan cenderung bergerak mundur (regress) mendekati tinggi rata-ratabadan dari populasi secara keseluruhan meskipun kecenderungan orangtua yang berbadan tinggi akan punya anak berbadan tinggi ataupun orangtua berbadan pendek akan punya anak berbadan pendek.

Hukum regressi umum Galton ini kemudian dikonfirmasi oleh temannya, Karl Pearson, dengan menggumpulkan lebih dari satu juta rekord data tinggi badan dari anggota sejumlah keluarga. Dia menemukan bahwa kebanyakan sebuah keluarga dengan ayah berpostur tinggi memiliki anak yang lebih pendek dan keluarga dengan ayah berpostur pendek memiliki anak yang lebih tinggi. Oleh karena itu, “regresi” tinggi dan pendek badan seorang anak akan cenderung sama dengan tinggi rata-rata populasi. Dalam bahasa Galton, hal ini disebut “regression to mediocrity” .

Tetapi sekarang makna regresi telah berbeda jauh berbeda dari apa yang dimaksudkan oleh Galton. Secara umum analisis regresi diartikan sebagai suatu analisis tentang ketergantungan suatu variabel kepada variabel lain yaitu variabel bebas dalam rangka membuat estimasi atau prediksi dari nilai rata-rata variabel tergantung dengan diketahuinya nilai variabel bebas.

Untuk lebih jelas, mari kita lihat penjelasan berikut:
Jika hukum regresi umum, Galton tertarik untuk mencari tahu mengapa distribusi tinggi suatu populasi yang tidak mengalami perubahan besar antar generasi (stabil). Maka analisis regresi sekarang tidak untuk menjelaskan mengapa hal itu terjadi tetapi lebih untuk mencari tahu bagaimana memprediksi rata-rata tinggi anak jika tinggi dari orangtua mereka diketahui.
1
          
Perhatikan gambar diatas, beberapa penjelasan gambar sbb:
  1. Gambar menunjukkan distribusi dari tinggi anak (sumbu y) sesuai dengan anggapan (penemuan Galton) terhadap tinggi badan ayahnya.
  2. Titik yang membentuk garis disebut dengan rata-rata (mean value)
  3. Garis yang terbentuk disebut garis regresi.
  4. Tinggi anak disebut variabel dependent atau variabel y sedangkan tinggi ayah adalah variabel independent atau variabel x
Dengan data diatas kita dapat membentuk sebuah garis regresi yang dapat memprediksi tinggi anak jika tinggi ayah diketahui. Analisis regresi ini secara umum disebut regersi linier, karena hanya menggunakan satu variabel dependent.

Cukup sekian perkenalan tentang regresi. Untuk contoh dan cara pengerjaan melalui SPSS dan Eviews, akan saya bahas di post selanjutnya.

Salam

Komentar

  1. Your Affiliate Money Making Machine is waiting -

    And making money online using it is as easy as 1---2---3!

    Here is how it works...

    STEP 1. Input into the system which affiliate products you intend to promote
    STEP 2. Add PUSH BUTTON TRAFFIC (this LITERALLY takes 2 minutes)
    STEP 3. See how the system explode your list and upsell your affiliate products all for you!

    Are you ready to make money automatically??

    Click here to activate the system

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Standar deviasi VS Standar error

Barangkali kita sering bingung dalam membedakan kedua istilah ini. Apa itu standar deviasi? dan apa bedanya dengan standar error? Well, let's start... Secara sederhana, standar deviasi atau sering disebut simpangan baku, mengambarkan seberapa besar perbedaan nilai sampel terhadap rata-ratanya. Ingat, rata-rata yang dimaksud disini adalah rata-rata dari sampel. Misalkan saja, Anda ingin melihat berapa besar pengeluaran mahasiswa Universitas X selama sebulan? Karena jumlah mahasiswa 100 orang, maka Anda mengambil sampel dengan teknik tertentu sebanyak 10 orang. Nah, rata-rata dari 10 orang inilah yang saya maksudkan rata-rata dari sampel. Secara tidak langsung nilai standar deviasi juga menggambarkan seberapa besar keragaman sampel. Karena standar  deviasi merupakan akar dari varian ataupun varian adalah kuadrat dari standar deviasi. Semakin besar nilai standar deviasi maka data sampel semakin menyebar (bervariasi) dari rata-ratanya. Sebaliknya jika semakin kec

Average VS Mean

Pernahkah Anda menggunakan istilah average dan mean? Yup kedua istilah ini sering digunakan untuk melihat rata-rata dari sebuah sampel. Atau mungkin kebanyakan orang malah lebih familiar dengan istilah average daripada kata mean. So, dimana perbedaannya? Okay, let's start.. istilah average sebenarnya digunakan untuk menyatakan nilai statistik secara umum, ini berarti average merupakan nilai yang paling tepat menginterpretasikan sampel. Dalam matematika, kita sering mencari nilai rata-rata, dengan menjumlah semua nilai dari sampel dibagi dengan banyaknya sampel. Sebenarnya inilah yang disebut dengan mean atau lebih tepatnya aritmatik mean. Namun, nilai mean tersebut juga bisa disebut average, karena mean menjadi nilai yang dapat mewakili keseluruhan sampel. Nah, jadi dapat kita simpulkan bahwa mean juga bagian dari average. Atau bisa disebut average adalah kata umum sedangkan mean adalah kata khusus. Get the point? Selain itu, average juga dapat dijelaskan