Langsung ke konten utama

Standar deviasi VS Standar error

Barangkali kita sering bingung dalam membedakan kedua istilah ini. Apa itu standar deviasi? dan apa bedanya dengan standar error?

Well, let's start...

Secara sederhana, standar deviasi atau sering disebut simpangan baku, mengambarkan seberapa besar perbedaan nilai sampel terhadap rata-ratanya. Ingat, rata-rata yang dimaksud disini adalah rata-rata dari sampel. Misalkan saja, Anda ingin melihat berapa besar pengeluaran mahasiswa Universitas X selama sebulan? Karena jumlah mahasiswa 100 orang, maka Anda mengambil sampel dengan teknik tertentu sebanyak 10 orang. Nah, rata-rata dari 10 orang inilah yang saya maksudkan rata-rata dari sampel.

Secara tidak langsung nilai standar deviasi juga menggambarkan seberapa besar keragaman sampel. Karena standar  deviasi merupakan akar dari varian ataupun varian adalah kuadrat dari standar deviasi. Semakin besar nilai standar deviasi maka data sampel semakin menyebar (bervariasi) dari rata-ratanya. Sebaliknya jika semakin kecil maka data sampel semakin homogen (hampir sama). Bagaimana jika nol? Yup, berarti nilai semua sampel sama (benar-benar sama atau identik). Misalkan  penelitian Anda tadi , nilai standar deviasinya mendekati nol, maka 10 sampel yang terpilih memiliki pengeluaran yang hampir sama.

So, apa bedanya dengan standar error?

Nilai dari standar error memang bergantung dari standar deviasi dan banyaknya sampel, karena itu memang wajar jika kita sering samar membedakannya.

Secara sederhana, standar error diartikan sebagai standar deviasi dari rata-rata sampel. Ukuran statistik ini dapat melihat akurasi  penduga sampel terhadap parameter populasi. Misalkan pada penelitian sebelumnya, Anda kembali menarik 10 sampel lagi. Tentu, Anda akan mendapat nilai standar deviasi yang berbeda dari 10 sampel sebelumnya. Sekarang muncul pertanyaan, kalau begitu sampel mana yang lebih mewakili 100 mahasiswa? Nah, standar error dipergunakan untuk menjawab kasus tersebut. Semakin kecil nilai standar error maka penduga sampel lebih akurat.

Ingat, bahwa standar error dipengaruhi oleh banyaknya sampel. Semakin banyak sampel maka standar error semakin kecil, maka sampel semakin representatif (mewakili).

Sekarang, udah tahu bedanya kan?

Berikut rumus dari  standar deviasi dan standar error:

Salam...

Komentar

  1. nah, ini baru paten jelasinnya bro, hehe

    BalasHapus
  2. Penjelasannya sangat membantu.... terima kasih

    BalasHapus
  3. Penjelasan yang sangat berguna.. terimaksih.. :)

    BalasHapus
  4. enak banget penjelasannya, sangat membantu!!!

    BalasHapus
  5. Terima kasih penjerlasannya, sangat membantu..

    BalasHapus
  6. tq so much,..snagat sangat sangat membantu

    BalasHapus
  7. Thanks brow... Bermanfaat sekali... Josss dehh...

    BalasHapus
  8. Thanks brow... Bermanfaat sekali... Josss dehh...

    BalasHapus
  9. penjelasan yang bagus nih buat yang ga ngerti statistik kayak saya.....kalo ada contohnya lewat exel lebih enak lagi biar bisa langsung dipraktekkan

    BalasHapus
  10. penjelasan yang bagus nih buat yang ga ngerti statistik kayak saya.....kalo ada contohnya lewat exel lebih enak lagi biar bisa langsung dipraktekkan

    BalasHapus
  11. Terimakasih untuk penjelasannya

    BalasHapus
  12. Terimakasih infonya, sangat helas dan sangat membantu

    BalasHapus
  13. Terimakasih infonya, sangat helas dan sangat membantu

    BalasHapus
  14. terima kasih penjelasannya very easy to understand.
    Saya bisa gak minta sumber referensi yg digunakan utk penjelasan di atas ?
    terima kasih.

    BalasHapus
  15. terimakasih, penjelasannya jelas ^^

    BalasHapus
  16. terimakasih, sangat membantu semoga menjadi amal yg baik, salam

    BalasHapus
  17. mohon dijawab
    A. Nilai hasil UN dari 280 siswa sebagai berikut: nilai rata-rata 77,78 dengan standart deviasi 11,967. Berdasarkan data tersebut :
    1. Berapa siswa yang memiliki nilai 75
    2. Berapa siswa yang memiliki nilai diatas 80
    3. Berapa siswa yang memiliki nilai antara 70-80
    4. Berapa siswa yang memiliki nilai diantara 90-100
    5. Berapa kira-kira siswa yang mampu mendapat nilai 100

    BalasHapus
  18. Terima kasih penjelasannya sangat bermanfaat

    BalasHapus
  19. Dari beberapa blog yang di baca. Ini baru paham apa itu standar deviasi dan fungsinya untuk apa.
    Terima kasih banyak

    BalasHapus
  20. Terima Kasih atas penjelasannya

    BalasHapus
  21. Terima kasih.. penjelasannya mudah dipahami

    BalasHapus
  22. Maaf itu runs variansinya kok pakai akar? Bukankah itu seharusnya sigma (x-xrata)^2 dibagi n-1.. ?

    BalasHapus
  23. In a very simple words: SE adalah standar deviasi dari beberapa set pengukuran

    BalasHapus
  24. berapakah perbandingan SD dibanding mean sehingga data dianggap sebarannya terlalu besar.... 3x atau 5 x atau cukup 1x..?

    BalasHapus
  25. Terimakasih atas penjelasannya. Untuk nilai simpangan baku dikatakan jika nilainya relatif besar maka datanya lebih heterogen dan sebaliknya jika nilainya kecil maka di katakan lebih homogen, apakah ada aturan atau sebuah pengklasifikasian nilai standar deviasi dari berapa sampai berapa yang di katakan kecil atau besar. Seperti nilai koefisien determinasi R kuadrat yang ada pembagiannnya. Mohon penjelasannya, Trimakasih.

    BalasHapus
  26. Water Hack Burns 2lb of Fat OVERNIGHT

    Well over 160 000 men and women are trying a simple and SECRET "liquids hack" to lose 1-2lbs every night as they sleep.

    It is scientific and works with anybody.

    This is how to do it yourself:

    1) Take a drinking glass and fill it half full

    2) And then do this amazing HACK

    and you'll become 1-2lbs thinner when you wake up!

    BalasHapus
  27. Yang butuh spss 16,21,22,23,24 hubungi 082322576215

    BalasHapus
  28. Yang butuh spss 16,21,22,23,24 hubungi 082322576215

    BalasHapus
  29. Sangat jelas.. Terima kasih bung!

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Average VS Mean

Pernahkah Anda menggunakan istilah average dan mean? Yup kedua istilah ini sering digunakan untuk melihat rata-rata dari sebuah sampel. Atau mungkin kebanyakan orang malah lebih familiar dengan istilah average daripada kata mean. So, dimana perbedaannya? Okay, let's start.. istilah average sebenarnya digunakan untuk menyatakan nilai statistik secara umum, ini berarti average merupakan nilai yang paling tepat menginterpretasikan sampel. Dalam matematika, kita sering mencari nilai rata-rata, dengan menjumlah semua nilai dari sampel dibagi dengan banyaknya sampel. Sebenarnya inilah yang disebut dengan mean atau lebih tepatnya aritmatik mean. Namun, nilai mean tersebut juga bisa disebut average, karena mean menjadi nilai yang dapat mewakili keseluruhan sampel. Nah, jadi dapat kita simpulkan bahwa mean juga bagian dari average. Atau bisa disebut average adalah kata umum sedangkan mean adalah kata khusus. Get the point? Selain itu, average juga dapat dijelaskan

Sejarah Regresi

Sebenarnya istilah regresi pertama kali diperkenalkan oleh Francis Galton. Dalam artikelnya berjudul Family Likeness in Stature (1886), Galton menyebutkan bahwa, tinggi rata-rata badan anak yang lahir ternyata akan cenderung bergerak mundur ( regress) mendekati tinggi rata-ratabadan dari populasi secara keseluruhan meskipun kecenderungan orangtua yang berbadan tinggi akan punya anak berbadan tinggi ataupun orangtua berbadan pendek akan punya anak berbadan pendek. Hukum regressi umum Galton ini kemudian dikonfirmasi oleh temannya, Karl Pearson, dengan menggumpulkan lebih dari satu juta rekord data tinggi badan dari anggota sejumlah keluarga. Dia menemukan bahwa kebanyakan sebuah keluarga dengan ayah berpostur tinggi memiliki anak yang lebih pendek dan keluarga dengan ayah berpostur pendek memiliki anak yang lebih tinggi. Oleh karena itu, “regresi” tinggi dan pendek badan seorang anak akan cenderung sama dengan tinggi rata-rata populasi. Dalam bahasa Galton, hal ini dise